Baca Ini Juga, Blays..!
Suatu pagi, henpon porji elte'e milik Pak Lurah berdering kencang. Sangat kencang! Sekencang hembusan angin di tengah gurun blues shelter.
Di layarnya, tampak ada panggilan masuk. Terlihat nomornya nggak dikenal..
Pak lurah kemudian mengangkat panggilan masuk itu, karena dia berpikiran: "pasti nih yang nelpon nih engkoh-engkoh yang punya matrial, yang pengen diurusin PBBnya. Mayan.. buat hengot di kemden!"
Ketika diangkat, ternyata suara yang terdengar di ujung sana adalah suara Way. Ya.. cuma sebentuk Way!
Ada Apa Way Menelpon Pak Lurah?
Bukanlah tanpa alasan jika Way menelpon Pak Lurah. Karena, sejatinya Way memang berniat untuk mengajak Pak Lurah kembali mempertarungkan ayamnya melawan ayam miliknya. seperti dulu kala. Ya..! Sabung ayam : the revenge! WAY INGIN MEMBALAS KEKALAHAN AYAMNYA DULU!
Awalnya, Pak Lurah berniat pengin nerima tantangan Si Way.. Tapi karena melihat bahwa uang kas desa sedang tidak ada isinya, makanya ia urungkan niat itu. Ditambah, belakangan ini memang dia tengah disorot oleh Gubernur baru yang galak, yang tidak segan memecat aparatnya yang sering kedapatan sabunk ayam, lek-lekan, ngevoor, sampai masang togel.
Kesimpulannya : Pak Lurah tidak mau menerima tawaran Way untuk tanding ulang! Ya, Pak Lurah nggak mau tanding ulang.
No comments:
Post a Comment